Jumat, 12 Oktober 2018

Pengesahan Warga Tk. I Tahun 2018

Sabtu, 22 September 2018, bertempat di Hall B Gedung KONI Manado, dilaksanakan pengesahan calon Warga PSHT Tahun 2018. Sebelum pada inti pelaksanaan pengesahan, dilaksanakan upacara pembukaan kegiatan yang selain mengundang para orang tua/wali, juga mengundang pejabat Tripika setempat.

Pada kesempatan ini, Ketua Panitia Kang Mas Parsiman mengawali dengan memberikan sambutannya, dilanjutkan sambutan oleh Ketua Cabang, Kang Mas Iptu H. Munasir dan dan terakhir sambutan Dewan Pengesah oleh Kang Mas Eko Prayitno. Pada kesempatan ini, Dewan Pengesah selain membacakan sambutan pengurus PSHT Pusat Madiun, juga membacakan Hak Paten dan sekaligus dilanjutkan dengn memberikan penjelasan seputar makna dari beberapa ubo rampe, khususnya jenis-jenis buceng yang tersaji, yang telah disiapkan oleh para calon warga.

Setelah berakhirnya acara pembukaan pengesahan dan para tamu undangan telah meninggalkan ruangan tempat pelaksanaan pengesahan, maka dilanjutkan dengan kegiatan pengesahan dengan intinya pelaksanaan keceran dan penyumpahan bagi para calon warga.

Pada pengesahan kali ini, diikuti oleh 28 (dua puluh delapan) calon warga, 24 laki-laki dan 4 perempuan, dengan rician nama sebagai berikut:

RANTING SARIO
  1. Dewan Nurlatu
  2. Muhammad Abu
  3. Muhammad Asseghaf Faridz Muhtadin
  4. Musdwianto
  5. Nurhadiyono
  6. Purnomo
  7. Salmon Bihuku
RANTING BITUNG
  1. Abdul Manan
  2. Edi Purwanto
  3. Eko Wijayanto
  4. Erick Budiarto
  5. Heri Wibowo
  6. Nur Kholik
  7. Nur Latifah
  8. Ronggo Madila Setiono Putro
  9. Suwanto
RANTING MAPANGET
  1. I Gede Amendra Yudiarsa
  2. Virginia Jenifer Wolah
  3. Wilson Yosua Senduk
  4. Yandi Hizkia Edah
RANTING TATELI
  1. Sintia Azirah Saibulan
  2. Siti Nurdiani Tangahu
  3. Wahyu Budiman

RANTING TOMOHON

  1. Aulia Anang Siswanto
  2. Echa Tegar Putra Pratama
  3. Eko Wahyu Pujianto
  4. Iqbal Saputra
  5. Zulfikar Mahendra Ngurawan


***ts***

Pelaksanaan Tes Ayam Untuk Calon Warga


PSHT Cabang Manado, Sabtu tanggal 22 Agustus 2018,  memiliki gawe sehubungan dengan rangkaian kegiatan pengesahan Warga Baru tahun 2018.

Bertempat di kediaman salah satu Dewan Pertimbangan Cabang, Kang Mas H. Marso beralamat di Batu Kota Bawah Lingkungan IV Kecamatan Malalayang Kota Manado, dimulai sejak pagi hari pukul 07.00 Wita, telah berkumpul sebanyak 28 (dua puluh delapan) calon warga lengkap dengan ayam jagonya masing-masing, siap untuk mengikuti tes ayam. 

Pengetesan dilakukan oleh Dewan Pengesah Pusat, yang diwakili Kang Mas Eko Prayitno, dibantu oleh asisten Kang Mas Muhamad Yasin, warga baru tingkat II satu-satunya dari Cabang Manado dan disaksikan oleh Ketua Cabang Kang Mas Iptu H. Munasir.

Kegiatan telah terselesaikan sekitar pukul 09.00 Wita, dilanjutkan saran pagi bersama. Untuk menyiasati keterbatasan lokasi dan fasilitas, maka masing-masing calon warga melaksanakan pemotongan ayam dan mengolahnya dengan dipusatkan di ranting terdekat, yakni di Manado dan Mapanget.
Pada pelaksanaan tes ayam alhamdulillah berjalan dengan baik sesuai jadwal yang telah ditentukan. (Tri S.)



Struktur Organisasi PSHT Cab. Manado (2017-2021)

Dewan Pertimbangan:
1. Kol. Eko Prayitno
2. H. Sumarso


Ketua:
IPTU H. Munasir

Wakil Ketua I:
Muhammad Yasin

Wakil Ketua II:
Dian Himbawan

Sekretaris:
Tri Sartono

Wakil Sekretaris I:
Pornawati

Wakil Sekretaris II:
Sukma Pratiwi

Bendahara:
Wagiman

Wakil Bendahara:
Parsiman

BIDANG-BIDANG

Mars PSHT

MARS PSHT

Setia Hati Terate Pembina Persaudaraan
Semboyan Kami Bersama Bersatu Teguh Jaya
Mengabdi Nusa dan Bangsa Dengan Tulus Ikhlas
Menjunjung Tinggi PancasiLa Demi Indonesia Raya
Jayalah Setia Hati Terate Sepanjanglah Masa
Jayalah Setia Hati Terate Sepanjanglah Masa
*****

******

Bunga Teratai

Bunga-bunga kecil biasanya dianggap biasa oleh orang-orang, meski sempurna sepenuhnya. Orang-orang tidak menyerap keajaiban penciptaan bunga-bunga ini karena terlihat ada di mana-mana setiap hari. Karena itu, bunga-bunga yang tumbuh di tempat yang sangat berbeda, dalam keadaan yang sangat lain, dan dalam ukuran yang sangat berbeda akan ditaksir tanpa ‘kacamata biasa’ dan dengan demikian membantu kita mencerap keberadaan Allah.

Teratai-teratai Amazon yang tumbuh di lumpur lengket yang menutupi dasar Sungai Amazon cukup menarik untuk mengganti ‘kacamata biasa’ orang-orang, karena mereka melangsungkan kehidupan mereka tidak dengan cara yang biasanya kita saksikan setiap hari, tetapi dengan perjuangan yang sangat lain.
Tanaman-tanaman ini mulai tumbuh di lumpur dasar Sungai Amazon, dan kemudian menjangkau permukaan sungai. Tujuannya adalah mencapai sinar matahari yang sangat penting untuk keberadaan mereka. Tatkala akhirnya mencapai permukaan air, mereka berhenti tumbuh dan mengembangkan pucuk bundar berduri. Pucuk-pucuk ini berkembang menjadi daun-daun raksasa dengan jangkauan 2 meter dalam beberapa jam. Dengan ‘mengetahui’ bahwa semakin banyak menutupi permukaan sungai dengan daun-daun yang berhamparan, semakin mampu mereka memanfaatkan sinar matahari, teratai-teratai ini banyak menggunakan siang hari untuk melakukan fotosintesis. Mereka ‘tahu’ bahwa kalau tidak, mereka tidak akan dapat bertahan hidup di dasar sungai karena langkanya cahaya. Tentu saja, menjalankan taktik ‘cerdik’ seperti ini jelas merupakan ilham bagi tanaman.

Teratai-teratai hanya bisa memanfaatkan siang hari setelah mereka membuat jalan dari kedalaman rawa ke permukaan air dengan memanjang setinggi 2 meter. Akan tetapi, akar-akar bunga ini juga membutuhkan oksigen. Di gambar kiri adalah tangkai-tangkai yang bermunculan dari akar-akar tanaman tersebut menuju permukaan air dan membawakan oksigen untuk akar-akar ini. an tetapi, sinar matahari saja tidak memadai bagi terata-teratai Amazon. Mereka juga membutuhkan oksigen. Sekalipun demikian, tentu saja oksigen ini tidak ada di tanah berlumpur tempat akar-akar mereka. Karena inilah teratai membentangkan tangkai yang berkembang dari akar ke atas menuju permukaan air yang mengambangkan daun-daun mereka. Kadang-kadang tangkai-tangkai ini tumbuh setinggi 11 meter; mereka berkaitan dengan daun-daun dan berfungsi sebagai pengangkut oksigen antara daun dan akar.

Bagaimana pucuk itu bisa tahu pada tahap awal kehidupannya di kedalaman sungai bahwa ia membutuhkan oksigen dan sinar matahari untuk mempertahankan hidup, bahwa ia tidak akan bisa hidup tanpanya, dan bahwa segala sesuatu yang dibutuhkannya ini terdapat di permukaan air? Makhluk yang baru saja mengenal kehidupan ini tidak menyadari kenyataan bahwa air ini mempunyai permukaan atau pun keberadaan matahari dan oksigen.

Karena itu, jika seluruh kejadian ini ditaksir dari sudut pandang evolusionis, tumbuh-tumbuhan ini pasti sudah lama takluk oleh keadaan lingkungan dan menjadi punah. Akan tetapi, teratai masih ada saat ini dengan segala kesempurnaannya.

Perjuangan kehidupan teratai-teratai yang sulit dipercaya ini masih berlangsung setelah mereka mencapai sinar dan oksigen di permukaan air, yang di sini mereka menggulung daun-daun raksasa mereka ke atas supaya tidak tenggelam.

Mereka dapat melangsungkan kehidupan dengan semua pencegahan ini. Sekalipun demikian, mereka tahu bahwa ini tidak cukup untuk perkembangbiakan. Mereka membutuhkan makhluk hidup yang akan membawa serbuk-sari mereka ke teratai lain, dan makhluk hidup ini ialah kumbang yang tercipta dengan ketertarikannya pada warna putih. Hewan ini lebih suka teratai putih ini daripada bunga-bunga menarik lainnya di Sungai Amazon. Ketika teratai Amazon dikunjungi oleh hewan ini yang akan melestarikan spesies mereka, mereka menutup semua daun mereka, membelenggu mereka, dan menawari mereka serbuk-sari yang cukup banyak. Mereka membiarkan mereka bebas setelah menyekap mereka selama satu malam, dan kemudian mengubah warna mereka supaya mereka tidak membawa kembali serbuk-sari yang sama kepada mereka. Segera setelah putih murni, teratai meriah lalu menghiasi sungai Amazon dengan warna merah-muda.

Bisakah rencana-rencana yang diperhitungkan secara baik dan tanpa cacat seperti itu merupakan karya pucuk yang tidak menyadari segalanya? Tentu tidak. Mereka ialah hasil dari kebijaksanaan Allah, Yang mengciptakan segala sesuatu. Semua seluk-beluk yang diringkas di sini menunjukkan bahwa tanaman, seperti semua makhluk hidup di alam semesta ini, menjadi ada dengan telah diperlengkapi dengan sistem yang paling sesuai, dan bersyukurlah kepada Pencipta mereka.
(Mengenal Allah Lewat Akal/Book Harun Yahya)


sumber: http://www.shterate.com

Surodiro Joyoningrat Lebur Dening Pangastuti

Kalimat seperti judul di atas sudah sering kita dengar dan kita sudah mengerti pula apa makna dari kalimat itu. Namun dalam perjalanan hidup ini kita kadang sering mengabaikan akan makna yang terkandung dalam kalimat tsb, sehingga lupa untuk menjalankkanya dalam kehidupan kita sehari-hari. Untuk itu kami akan mengingatkan kembali kalimat tsb agar kita dapat menjalankannya demi kehidupan kita di dunia maupun di akhirat kelak sebagai amal dan perbuatan yang diridhoi oleh Tuhan (Allah SWT).

Surodirojoyoningrat lebur dening pangastuti (surodirojoyoningrat = angkara murka alias jahat, pangastuti = pamuji rahayu, menyembah kepada Tuhan YME) yang artinya segala bentuk kekuatan yang dengan keangkaramurkaan akan hancur dengan pamuji rahayu (kekuatan Tuhan/Allah). Betapa kita sering mendengar tentang cerita dalam kehidupan sehari-hari, cerita sejarah, hikayat, dongeng maupun cerita komik (fiktif) bahwasannya segala bentuk kejahatan, keangkaramurkaan itu seringkali dan pasti akan akan kalah dan hancur oleh kebaikan (kekuatan Tuhan/Allah).

Tiada dipungkiri memang itulah janji Tuhan kepada semua umat manusia barang siapa yang berbuat kebajikan dan kebenaran akan selalu mendapat perlindungan-Nya (dengan keridhoan-Nya kita akan diberi keselamatan dan kekuatan untuk menghancurkan segala bentuk kejahatan). Dalam kitab suci semua agamapun menyebutkan demikian agar hendaknya kita tidak takut dalam menghadapi kejahatan, dan apabila kita mati dalam menghadapi kejahatan, Tuhan/Allah sudah menjajikan surga bagi kehidupan akhirat kita kelak (manusia dapat dimatikan, manusia dapat dihancurkan tetapi manusia tidak dapat dikalahkan selama ia masih percaya/setia pada dirinya sendiri “lihat judul kiblat papat limo pancer”).

Sopo sing suci adoh saka bebaya pati artinya siapa yang suci (bersih dari kerusakan hati) akan dijauhkan dari bahaya kematian. Dengan kita membersihkan hati, menjauhi segala macam semua yang berakibat merusak hati, dalam perjalanan hidup kita menjadi tenang (sakinah), tentram (mawaddah) dan kasih sayang (rahmah). Denga kehidupan yang damai ini tentunya kita akan jauh dari kejahatan dan kejahatan itu sendiri akan enggan mendekati kita. Betapa tidak kita akan punya sifat yang sabar dan ikhlas, sehingga segala macam cobaan yang mendera kita, akan kita terima dengan lapang dada dan merupakan ujian bagi kita untuk mengukur seberapa tinggi keimanan kita kepada Tuhan/Allah.

Kita akan dijauhkan dari kematian yang diakibatkan oleh kematian yang bukan merupakan takdir dari Tuhan/Allah. Sejarah telah membuktikan betapa orang-orang yang suci selalu mendapat perlindungan dari Tuhan/Allah supaya mereka dapat menyebarkan kebaikan di dunia ini. Kejahatan tak dapat dapat membunuhnya, hanya takdirlah yang dapat mematikannya.


sumber: http://www.shterate.com

Mengupas Jati Diri

Percaya diri merupakan sikap yang bisa dipelajari, dilatih, dan dimanfaatkan oleh siapapun. Percaya pada diri sendiri adalah faktor penting dalam hidup yang membuat perbedaan besar antara sukses dan gagal, bahagia dan kecewa, puas dan frustasi. Sebagian orang memang beruntung ,secara alamiah pecaya pada diri sendiri. Tapi percaya pada diri sendiri bukan sifat yang sulit dipahami dan dimiliki. 

Berikut, 7 langkah yang bisa membantu mengembangkan rasa percaya diri yang dinamik:

1) Mulai dengan prinsip
Pada dasarnya, prinsip ini mengatakan, untuk mendapatkan sifat yang anda inginkan, mulai dengan berperilaku seakan anda sudah memilikinya. Jika anda ingin lebih berani, coba bertindak seakan anda mempunyai keberanian yang besar. Begitu juga halnya jika anda ingin lebih percaya kepada diri sendiri. Mulai dengan bertindak seakan anda adalah orang yang luar biasa percaya pada diri sendiri

2) Terima tanggungjawab
Satu unsur penting untuk mengembangkan rasa percaya diri yang dinamik adalah mempunyai kemampuan menerima tanggungjawab untuk hidup anda dan tindakan-tindakan anda. Menurut para konsultan bisnis, rasa tanggungjawab mempunyai hubungan kuat dengan rasa percaya pada diri sendiri yang bisa menciptakan sukses.

Gerald Kushel, Ed. D., direktur The Institute of Effective Thinking mengatakan, bedasarkan observasinya dari tahun ke tahun terhadap beribu-ribu manager, ia menemukan, sifat paling penting yang dimiliki semua orang yang berprestasi tinggi adalah rasa tanggungjawab yang mendorong mereka untuk selalu unggul, tanpa peduli apa pun kekuatan luar yang mempengaruhi. Sebaliknya, jika manager buruk gagal mencapai kapabilitas maksimum mereka, mereka melemparkan kesalahan kepada apa saja, siapa saja: bos yang sulit, istri yang tidak mendukung, rekan sekerja yang tidak kooperatif dan lain sebagainya.

3) Jangan membiarkan kata-kata anda melemahkan anda
Lepas dari semua usaha dan niat-niat baik, sebagian orang meruntuhkan rasa percaya pada diri sendiri dengan cara mereka berbincang tentang diri mereka dan impian-impian mereka. Jalan menuju rasa percaya diri yang dinamik akan bergerak lebih cepat jika anda mengembangkan keyakinan positif dalam diri anda. Caranya, menurut ahli psikologi Robert Anthony, Ph.D., adalah dengan menghilangkan ungkapan-ungkapan mematikan dan menggantinya dengan ungkapan-ungkapan kreatif. Ia menganjurkan membuat transisi bahasa yang sederhana tapi efektif, dari pernyataan negatif menjadi positif. Daripada berkata. ’saya harus…’. ganti dengan, ’Saya ingin….’. Hilangkan kata-kata ’Saya tak bisa’ dan katakan pada diri anda, ’Saya bisa’. Tinggalkan kata ’sulit’ dan gunakan kata ’menantang’. Bayangkan di dalam hati dari melihat ’masalah’ menjadi ’melihat ’peluang’. Daripada berkata, ’Pada akhirnya saya harus’, lebih baik buat komitmen kuat dengan berkata, ’Sekarang saya akan!’

4) Terima tantangan
Daripada menyerah pada rasa takut anda, coba ambil risiko yang masuk akal. Terima tantangan kendatipun menakutkan dan usahakan untuk tidak banyak minta bantuan dari orang lain. Melakukan hal ini memberi anda peluang yang tak ternilai harganya untuk mengatasi situasi, bertemu langsung dengan tantangan dan menaklukkannya. Menerima tantangan dalam hidup selalu merupakan pembangkit rasa percaya pada diri sendiri.

5) Tolak saran negatif
Coba cermati orang-orang di sekitar anda. Apakah mereka positif, supportive, dan membersarkan hati anda? Atau kebanyakan dari mereka adalah orang-orang yang berpikiran negatif, yang menghancurkan rasa percaya diri anda dengan mempertanyakan kemampuan, pengalaman dan aspirasi-aspirasi anda? Jika anda merasa teman-teman, rekan sekerja dan bahkan anggota keluarga anda terlalu pencela dan negatif, pertimbangkan untuk menjauhkan diri dari kenalan yang deskruktif secara emosional. Hindari tipe negatif dan tipe yang mengatakan ’tidak setuju’

6) Ikuti suara-suara positif
Sambil menyisihkan pengaruh-pengaruh negatif, coba terbuka terhadap semua pengaruh poisitif di dalam hidup anda. Rasa percaya diri itu bersifat menular. Jika anda dikelilingi orang-orang yang positif, bersemangat, percaya pada diri sendiri, kepribadian anda cenderung melakukan sifat-sifat yang sama. Itu sebabnya, penulis terkemuka, Robert Schuller menganjurkan orang-orang untuk melakukan apa saja yang bisa mereka lakukan untuk memastikan, lingkungan mereka dipenuhi orang-orang yang menguatkan dan berpengalaman positif. Cari teman, kenalan, literatur, buku, acara TV dan film yang menghibur, lucu, membangkitkan semangat, memberikan inspirasi, mendidik, memotivasi dan menantang anda menjadi orang yang lebih baik dan lebih produktif, tulisnya dalam buku Tough Minded Faith for Tender Hearted People.

7) Jadikan keresahan sebagai sekutu
Mencari promosi, minta bos menaikkan gaji, atau tampail sebagai pembicara di depan umum, merupakan beberapa kejadian dalam hidup yang menciptakan krisis percaya diri sambil menaikkan tingkat keresahan sebenarnya adalah sekutu. Di dalam rasa cemas atau resah selalu ada alat untuk membentuk dan mengalahkannya. Misalnya: energi yang meningkat, kesadaran yang lebih tinggi, pikiran yang lebih tajam, pemikiran-pemikiran yang menyentak. Daripada menghabiskan dengan sia-sia energi panik tersebut dalam kecemasan, manfaatkan untuk menghadapi tantangan secara efektif dan secara tegas.


sumber: http://www.shterate.com